Sajak Kuih Kepada Kopi
(Catatan kepada A)
Penyair telah memilih aku dan secawan kopi
untuk bersanding di petang dingin
Kopi yang pahit menikmati lidah penyair
Merangsang getaran imaginasi ke jantungnya
Berselaan, penyair mencicipku yang manis
Mendadak kopi cemburu dan imaginasi bergenjatan
Penyair berterusan marah dan mencampakku keluar jendela
Lalu kutulis sajak ini kepadamu, kopi!
Menandakan protes dan amuk
Aku juga bisa mengalirkan imaginasi pada penyair
kerana aku adalah imaginasi itu sendiri
ainunl muaiyanah sulaiman
27102010
sg merab, bangi